Jumat, 02 Januari 2015

MEMBAYAR HUTANG DAN MEMBELI DIRI DARI API NEREKA




Assalamu'alaikum Wr. Wb

Segala puji mustahaq bagi Allah, Allah yang Ahad, dan Salawat beserta salam kita persembahkan ke pangkuan Rasulullah dan atas keluarga-Nya, dan Sahabat-Nya yang mempunyai kelebihan disisi Allah SWT.

Wahai sahabatku yang di muliakan Allah...
Manusia yang telah diciptakan oleh Allah SWT dan ditempatkan di atas bumi yang fana ini hanya diperintahkan oleh Allah untuk 'Lita'buduun' supaya manusia itu menyembah Allah, oleh karena itu kita sebagai manusia tidak luput dari kesalahan dan kesilapan bahkan kita berani mengingkari perintah Allah, dalam artian kita luput selalu dalam menjalankan perintah-Nya, tamsilnya: kita sudah sangat sering meulur-ulurkan waktu untuk Shalat malahan sampai tidak menunaikan Shalat, perbuatan seperti ini sudah pasti kita berdosa kepada Allah, orang-orang yang sudah berdosa kepada-Nya tentu azab yang sangat pedih di dalam neraka, mulai dari dalam kubur disiksa sampai api neraka yang maha dahsyat panas akan dirasakan oleh orang yang sudah berdosa kepada Allah SWT.



Allah maha pengampun, Allah maha bijaksana yang selalu memberi peluang kepada hambanya untuk bertaubat sebelum pintu taubat tertutup, bagi orang yang sudah melakukan dosa dan orang tsb masih hidup tentunya masih ada kesempatan untuk bertaubat dan memohon ampun atas segala dosa yang pernah dilakukannya dan menyesali atas apa yang telah ia lakukan serta bercita-cita tidak ingin mengulangi lagi perbuatan dosa, Allah akan mengampuni dosa orang tsb.


Namun lain lagi hal bagi orang yang sudah meninggal, tentunya untuk kembali ke dunia itu sungguh tidak mungkin, lalu bagaimana orang tsb supaya jauh dari api neraka,? 
Rasulullah menjawab dan mejelaskan ini semua dalam sabda-Nya yang artinya: "Barang siapa berkehendak ia bahwa membayar hutang dan membeli dirinya daripada api neraka maka hendak ia memberi akan dua belas ribu dirham", maka berkata segala sahabat 'ya Rasulullah barang siapa tiada memiliki akan dua belas ribu dirham betapa demikian?', maka Rasulullah menjawab "maka hendaklah ia membaca dua belas ribu kali Qul huwallahu ahad Allahus shamad lam yalid walam yulad walam yakunlahu kufuwan ahad".



(Sahabatku yang dikasihi Allah, kami mohon maaf atas penulisan ayat dengan bahasan latin).
Nah... dari hadits diatas dapat dipahami bahwa Allah masih memberi kesempatan sebelum kiamat tiba.


Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Barang siapa membaca Qul huwallahu ahad ...(surat Al-Ikhlas) dua belas ribu kali atau sepuluh ribu kali niscahya memerdekakan akan dia dari api neraka," Hadits itu telah sungguh-sungguh mengi'timadkan (memegang) oleh para ulama ahli Makkah, Madinah, Mesir Syam, Yaman, dan lain-lainnya maka para ulama tersebut membaca SHAMADIH bagi mayat atau almarhum sepuluh ribu kali atau dua belas ribu kali dan para tsb tiada membaca TAHLIL karena tiada datang tentang Tahlil dengan Hadits yang Shahih tetapi dengan ijtihad ulama sufi yaitu membaca "LAILAHALLALLAH" tujuh puluh ribu kali dan kaifiyatnya (caranya) beramal dengan THARIQATH SAMADIYAH seperti yang telah tersebut didalam kitab HIDAYATUS SABIL karangan dari  'Arif billah Quthbi Zzamani Habib Hasan Bin 'Abdullah Haddad,

Maka jika seseorang itu belum mempunyai Thariqath Shadiyah yang di ijazah oleh gurunya yang ahli salsilah Thariqath maka amalan mereka akan terkatung-katung baina Ssama' Wal Ar, antara langit dan bumi.
Caranya: 
1. Istighfar 3X
2. Shalawat 3X
3. Alfatihah kepada Rasulullah, Al dan Sahabat-Nya, kemudian kepada mayat atau almarhum (ruh pulan bin pulan).
4. Membaca istighfar kamilah
5. Shalawat (nabiyyil ummiyyi)
6. Membaca Surat Al-Ikhlash dua belas ribu kali atau sepuluh ribu kali.
7. Tahlil tujuh puluh ribu kali.
8. Doa serah pahala kepada almarhum.

(Jika ingin beramal maka harus menerima ijazah Thariqath Shamadiyah pada Ahli Salsilah Thariqath).
Sahabatku yang dirahmati Allah SWT..


Di Aceh pada umumnya, masyarakat sudah tau bagaimana pelaksanaan dan tertib Shamadiyah, biasanya masyarakat meminta pertolongan dari Teungku (Ustad) untuk melakukan Shamadiyah kepada almarhum yang sudah meninggal, ada juga masyarakat yang lansung meminta pertolongan kepada Dayah untuk bershamadiyah, terutama sekali pihak keluarga almarhum yang lansung meminta pertolongan untuk melakukan Shamadiyah kepada almarhum, pada ghalibnya Pihak keluarga meminta kepada Tengku untuk melaksakan Pembayaran Kifarah kemudian Shamadiyah, alhasil, membutuhkan waktu 4 atau 5 jam bahkan 6 jam untuk selesai acara keduanya. Dan dilakukan kegiatan ini minimal 44 orang maksimal 60 orang.


Jadi bagi masyarakat di Aceh memilih Dayah sebagai pelaksana kegiatan ini dikarenakan mudah dikumpul jumlah orang berapa pun yang dibutuhkan pihak keluarga, kegiatan melakukan Pemberian Kafarah dan Shamadiyah serta Tahlilan sudah tentunya membutuhkan biaya, atau biasa disebut upah orang yang melakukan kegiatan tersebut dan juga untuk beras yang akan dibagi untuk Kafarah (mempunyai cara tersendiri dalam hal melaksanakan Kifarah).


Upah atau Shadaqah untuk mereka yang melakukan kegiatan tersebut terserah kepada pihak keluarga atau siapa saja yang berwewenang terhadap almarhum. Biasanya berkisar antara 8-12 juta, itupun tergantung kepada pihak ahli waris si almarhum. Jika ia miskin maka disiapkan saja kewajiban bagi keperluan Kacafah, Shamadiyah dan Tahlil.


Di dayah kami misalnya, sudah terbiasa menerim tawaran tersebut untuk membantu masyarakat sekaligus membuat almarhum.


Sahabatku yang dikasihi Allah SWT..

Hanya ini dahulu yang mampu kami paparkan sebagai bahan ilmu agar kita mau selalu mendekatkan diri kepada Allah, dan bagi mereka yang tidak lagi mempunyai ayah atau ibunya, ini kesempatan terbaik untuk berbuat amalan kebaikan kepada kedua orang tua, semoga mereka yang sudah kembali ke pangkuan Ilahi ditempatkan disisi-Nya, dan terlepas dari siksaan api neraka.
Guru kami berpesan: "Jangan biarkan orang tuamu disiksaa disana, sedangkan engkau berhura-hura dengan harta yang miliki, betapa sakit ketika engkau dilahirkan?, pernahkah mereka meminta balasan budinya?, sungguh tidak sanggup kita memikirkan akan hal itu, maka jika engkau sudah mempunyai sedikit harta atau uang gunakanlah untuk menebus dosa orang tuamu melalui membayar hutang orang tuamu jika itu ada, memberi kifarah, Shamadiyah, dan Tahlil, akan tetapi andai engkau mampu melakukan sendiri terhadap itu semua itu lebih baik."


Wallahualam bisshawab.

Jika ada kekeliruan dalam penulisan mohon diperbaiki dan diperbanyak maaf.
Allah yang maha benar...

Semoga kita dan orang tua kita di tempatkan dalam Surga Jannatun Na'im..
Aamiin