Gambaran Singkat
Lembaga pendidikan Islam Dayah Fauzul Fata merupakan salah satu dayah salafiyah yang mempunyai dasar-dasar/prinsip Islam yang kuat di Provinsi Aceh, terletak di Gampong Neuheun Kecamatan Batee Kabupaten Pidie. Lebih kurang 14 KM dari kota Sigli, Ibu kota Kabupaten Pidie. Dayah Fauzul Fata didirikan oleh Al-Mukarram Syaikhuna Tgk. H. Nasaie bin Tgk. H Abdurrahman (Abi Neuheun) pada tahun 2001 M. Beliau mendalami ilmu Agama Islam pada Dayah Ruhul Fata Seulimuem Kecamatan Seulimuem Aceh Besar dibawah bimbingan Al-'Alim Al-Mursyid Tgk. H. 'Abdul Wahhab bin 'Abbas bin Sayed Al-Hadhramy (Abu Seulimuem) serta di teruskan pada Al-Mukarram Syaikhuna Tgk. H. Mukhtar Luthfi bin Tgk. H. 'Abdul Wahhab bin 'Abbas bin Sayed Al-Hadhramy (Abon Seulimuem) pada tahun 1987 M sampai pada tahun 1994 M. Selanjutnya beliau melanjutkan Study di Ma’had Al-Azhar Kairo, Mesir pada tahun 1994 M sampai pada tahun 1998 M Selama 4 (empat) tahun beliau menimba ilmu Agama di salah satu Negeri bahagian timur, Mesir, Kairo.
Kemudian beliau melanjutkan Studynya di Dayah Darus Sa’dah Kemukiman Ulee Gajah, Bagok Aceh Timur pada tahun 1998 M sampai pada tahun 2000 M. Abi Neuheun adalah salah seorang Teungku atau pimpinan Dayah yang kharismatik dan disegani serta menjadi rujukan masyarakat untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang timbul di tengah-tengah kehidupan masyarakat, hal ini dikarenakan sikap dan akhlaknya yang konsisten berpihak pada kebenaran dan keadilan, kritis terhadap pemerintah yang kurang memperhatikan kaidah dan hukum Islam dalam menjalankan roda pemerintahan.
Sebelum berdirinya Dayah ini beliau mengajar dirumah dengan berkapasitas satu balai pengajian dan thalabahnya hanya santriwati saja yang terdiri dari jumlah berkisar antara tiga puluhan (±30), itupun thalabah dari masyarakat Gampong Neuheun tempat beliau berkediaman, Tgk. H. Nasaie Bin Abdurrahman Beurabo (Abi Neuheun) adalah seorang pendatang, beliau berasal dari Gampong Meukee Kemungkinan Beurabo Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie yang berkeluarga di Gampong Neuheun tersebut.
Kemudian pada tahun 2000 Keuchik Neuheun beserta Seluruh perangkat Gampong dan masyarakat Gampong meminta beliau mendirikan sebuah Dayah yang berstatus kepemilikan masyarakat Gampong Neuheun dan beliau menjadi Pimpinannya. Namun beliau tidak berminat untuk mendirikan dayah di Kampong Neuheun tersebut pada waktu itu beliau sudah mempunyai tempat yang akan dijadikan untuk membangun dayah milik sendiri yang terletak loksinya di sekitar Kecamatan Padang Tiji, Pada ketika itu Seluruh masyarakat bersama dengan tokoh masyarakat dan Kepala desa mendatangi Abon Seulimuem di Seulimuem Aceh Besar, Masyarakat memohon dengan air mata berderai kepada Gurunya beliau bahwa agar beliau bersedia menjadi Pimpinan yang akan didirikan di Kampong Neuheun Kecamatan Batee Kabupaten Pidie, Abon Seulimuem sebagai gurunya beliau yang tak pernah sekalipun membantah apapun yang disuruh gurunya.
Kemudian Abon merasa sedih ketika masyarakat memohon seperti demikian dan meminta kepada beliau untuk mau dan bersedia menjadi pimpina dayah tersebut, Tepat pada tahun 2001 siaplah sudah dayah didirikan walau hanya memiliki beberapa balai pengajian, dimana dirasahnya hanya kepada masyarakat di sekitar dayah, dengan jumlah thalabah saat itu sekitar lima puluh orang yang dibantu oleh 4 (empat) orang tenaga pengajar. Dengan ma'unah Allah dan dengan berkat doa gurunya serta dengan niat beliau yang ikhlash lillahi Ta'ala maka dayah ini mulai berkembang. Thalabah yang belajar tidak hanya berasal dari kecamatan Batee tetapi juga berasal dari luar kecamatan bahkan kabupaten. Seiring dengan perkembangannya.
Dayah Fauzul Fata mendapat beragam hambatan baik dari gejolak politik yang berimbas kepada dayah dan gangguan keamanan dalam negeri, berdampak terhadap terganggunya proses pengajian, berkat ma'unah Allah dan kegigihan serta sifat istiqamah beliau dalam berjuang mempertahankan kebenaran serta menyebarkan ilmu Agama, dan dengan keberaniannya dalam melawan segala bentuk kedhaliman, berupa Sihir, khurafat dan bid'ah dhalalah (sesat), Alhamdulillah dayah Fauzul Fata tetap menjalankan aktifitas pengajian, bahkan telah menjadi salah satu dayah type A di dalam Kabupaten Pidie dan golongan type C di Aceh yang memiliki peran penting terhadap keselamatan ummat.
Sistem pembelajaran yang dilaksanakan oleh Tgk. H. Nasaie Bin Abdurrahman merupakan kolaborasi antara pengalaman di Dayah Ruhul Fata Seulimuem Aceh Besar dan Ma’had Al-Azhar Kairo, Mesir serta dengan ilmu yang bersumber dari dayah – dayah yang pernah beliau menimba ilmu, beliau juga pernah menimba Ilmu di Dayah Tungkop yang pimpinannya Ayah Ismail Tungkop Pidie yang dikenal sebagai Ulama Kharismatik di Aceh dan juga beliau pernah menuntut ilmu di Dayah Al-Mukarram Syaiekh AL-Alim Nek Abu Adnan Bakongan Aceh Selatan, dan pada Ulama ulama yang lainnya dengan tetap istiqamah atas prinsip dayah Salafiah yang murni mengajarkan ilmu Agama dan mempelajari kitab karangan ulama-ulama terdahulu atas dasar mazhab Syafi'ie dalam Furu' Syari'at dan mazhab Ahlussunnah Waljama'ah dalam I'tiqad.
Kepemimpinan Tgk. H. Nasaie Bin Abdurrahman dayah Fauzul Fata telah mengalami banyak perubahan, baik dalam bidang pendidikan dayah untuk para santriwan/wati dan pengajian untuk para masyarakat di sekitar dayah. Namun dengan sarana dan prasarana dayah juga belum berkembang, dan belum mencapai tahap awal apalagi tahap kesempurnaan. Beliau juga disibukkan dengan mengajar 6 (enam) tempat Mejlis Ta’lim yang berlokasi Di Dayah, Mesjid Mahmudiyah Batee, Meukee Padang Tiji, serta Mesjid Beurabo Padang Tiji.
Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Dayah Fauzul Fata (DAFAUTA) berlokasi di Gampong Neuheun Kemungkiman Pandee Kecamatan Batee Kabupaten Pidie Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Indonesia