Jumat, 10 April 2015

INGIN BERTEMU DENGAN ALLAH ?. MAKA LAKUKAKN DUA HAL





Mengapa Masyarakat Aceh Mudah Tertipu dengan Hal Yang Baru, dan mudah terpengaruh dengan berita yang belum pasti akan fakta dengan benar. Nah mari kita simak isi Khutbah Tgk. Ramli atau Sebutan akrab beliau adalah Waled menantu Tgk. H. Muhammad Zaini AL-Ishaqy Pimpinan Dayah Darul Islam Gampong Crueng Kecamatan Batee Kabupaten Pidie yang menjadi Khatib pembaca Khutbah di Mesjid Dayah Fauzul Fata Gampong Neuheun Kecamatan Batee Kabupaten Pidie, Aceh.

Adapun Tema Khutbah Waled pada kali ini adalah “BERTEMU DENGAN ALLAH”. Dalam uraian isi Khutbah Khatib menjelaskan yang bahwa seorang hamba akan bertemu dengan Allah SWT bila mana hamba tersebut mampu melaksanakan 2 (dua) hal.
1. Melaksanakan Amalan-amalan yang Shaleh
2. Tidak Mensyarikat Allah dengan sesuatu apapun (syirik)

Waled memberi keterangan yang menjadi dalil bahwa seorang hamba akan bertemu dengan Allah dengan melakukan dua hal tersebut yang termaktub dalam Al-Qur’an Surat : Al-Kahfi Ayat 110 dipenghujung surat Al-Kahfi.

Sebagaimana Allah menyatakan dengan Firman-Nya :”Maka bartang siapa ia mengharap berjumpa dengan Tuhannya Maka hendak ia mengerjakan amal yang shaleh dan tidak mensyarikat ia dengan ibadah Rabbnya akan sesuatu”. 

Dari ayat tersebut Beliau menjelaskan yang pertama temntang amal-amal yang shaleh merupakan pembuktian seorang hamba dalam berubudiah kepada Allah SWT. Setiap Hamba mengapa merasa malas untuk beribadah, Contohnya:

Ketika seorang hamba sudah dipanggil untuk melakukan Shalat yang namun seorang hamba tersebut malah malas dan badannya merasa berat seakan-akan hamba itu sedang membawa beban dipundaknya dengan sangat berat, Waled menjelaskan dengan petikan dalam kitab dan juga mapu diterima oleh logika manusi, hamba yang merasa berat ketika mau Shalat ini diakibatkan karena dosa yang dipikulinya sangat banyak.

Manusia yang tak pernah Shalat maka dia akan merasa sangat berat untuk melakukan Shalat, malah untuk dia lebih memilih Pekerjaan yang berat ketimbang melakukan Shalat (mangat cah trieng niebak geujak Sembahyang).Red. Aceh

Dan bagi orang yang jarang melakukan Shalat maka dia juga akan merasa berat melakukan Shalat namun ketika dia sudah melakukan shalat maka dosa yang ada dipundak dam di kepalanya bahkan ditubuhnya sekalipun yang runtuh satu demi satu karena dengan Shalat doa hamba akan di hapuskan, kemudian hamba tersebut akan merasa ringan dalam melakukan Shalat seperti Hamba yang rajin Shalat. Bagi Hamba yang rajin shalat sungguh ringan badannya dalam melaksanakan Shalat bahkan segala amal yang shaleh sekalipun. Nah ketika kita sudah melakukan Amalan-amalan yang Shaleh maka Satu langkah sudah mendekatkan diri kehadapan Allah SWT.

Yang kedua, Waled menjelaskan bahwa Jangan mensyarikat Allah dengan apapun itu, Syirik ada dua, Syirik Kecil dan Syirik Besar. Adapun Syirik Besar adalah Menduakan Allah dengan sesuatu yang lain, ini berakibat hilangnya iman seorang hamba tersebut, dan yang sungguh kita satyangkan pada zaman ini dimana Bumi Serambi Mekkah sedang diujia oleh Allah SWT dengan berbagai macam bentuk.

Katakanlah seperti Pedangkalan Aqidah yang sudah marak dimasyarakat kita Aceh sekarang, Ada yang mengaku Seorang pendeta Besar Se-Asia yang masuk Islam, Muallaf Igusti Ilham yang secara terbuka berdakwah tentang misi-visi Misionaris yang terbongkar, seolah-olah dia dewa penyelamat ummat Islam yang membuka Rahasia Misi-visi Misionaris dalam mengkristenisasi Rakyat Aceh, Muallaf Igusti Ilham ini bak laksana Ulama yang muncul turun dari gunung dan begitu keramat di mata masyarakat Aceh, khusuhnya Pidie mungkin juga Bireun dan Kabupaten lain.

Data yang disampaikan Si Ilham di tempat berdakwah bahkan di setiap Toko foto copy sudah tersedia, Data yang tertulis antara lain 15b Pendeta yang berasal dari Kab. Pidie, ini sudah meresahakan masyarakat apalagi tentang masalah TUPERWARE yang di katakannya dibuat dari lemak Babi sehimngga hukumnya haram. Dengan demikian para Ibu-ibu di Pidie dan daerah lain terkadang sudah membakar atau membuang Produk Tuperware tersebut.

Kemudia Waled juga menerangkan bahwa ternyata Si Ilham ini adalah seorang bekas tukang Bakso yang pernah tinggal di Reubee dan Tangse anak dari Seorang tukang Kayu yang sudah menjadi penipu ulung dalam mencari uang, Menurut Korang Serambi yang diberitakan kemaren kata Waled, hasil Pers Pemuka Agama yang telah mengkaji siapa siIlham ini selama tiga tahun ternyata dia seorang Tukang Jual Bakso. Pada kesempatan yang singkat ini Waled juga meminta Pihak yang berwenang untuk menindak secara Hukum yang berlaku supayan tidak terjadi api yang membara dalam hati masyarakat dan ditakutkan masyarakat lepas kendali dan melakukan yang sungguh tidak kita inginkan secara bersama.

Nah... Sungguh sayang masyarakat kita yang mentah-mentah tertipu dan ditakutkan kepada kemusyrikan yang sangat tidak diharapkan bagi siapapun yang muslim, dalam kesempatan ini Waled menganjurkan bahwa bagi siapa saja dan dimana saja kita berada jka ada seorang yang mengaku dia sebagai muallaf maka mintalah Surat Keterangan dari KUA, kemudia dari Camat atau Surat dari Mukim karena itu merupakan persyaratan dari Undang-Undang.

Kemudian jangan mudah terpengaruh dengan ajakan yang bersifat baru, malah yang sangat disayang mengapa yang terpengaruh malah orang-orang yang sudah berilmu bahkan sudah digelar Teungku oleh masyarakat, ini sungguh sangat disayangkan.

Nah. Dalam menyikapi ini Waled, mengambil kesimpulan bahwa kita mapu melakukan mengerjakan Amala-amalan Shaleh dan tidak mensyirikan Allah maka kelak kita akan bertemu dengan Allah SWT. Aamiin

Jum’at 10/04/2015