Senin, 20 April 2015

ISLAM ADALAH AGAMA UNIVERSAL





الحمد لله رب العالمين  وبه نستعين على امور الدنيا والدين , والصلاة والسلام على سيد المرسلين
وعلى اله وصحبه اجمعين
اشهد ان لا اله الا الله     واشهد ان محمدا عبده ورسوله. اما بعد

Segala Puji dan syukur kita persembahkan kehadharat Allah SWT yang telah menjadikan Islam secara Universal atau dengan kata lain Rahmatan Lil’alamin.

Selawat beriring salam mari kita sanjungkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW, beliaulah yang telah membawa ummat dari cengkraman Jahiliyah kepada alam yang penuh Rahmat bagi seluruh ummat manusia bahkan segala makhluk Allah lainya, inilah yang dikatakan Rahmatan Lil’alamin atau Sejahtera secara Universal.

Selawat beserta salam kita serahkan kepada para Al dan sahabat beliau sekalian yang telah membantu Rasulullah dengan tenaga, harta dan nyawa dalam memperjuangkan Islam di seluruh penjuru Dunia demi tercapainya Agama Islam yang mencakup seluruh alam semesta.

Hana tuweu cit Rahmat dan Sejahtra kita sampaikan kepada Para Ulama, baik itu ulama mutaqaddimin maupun Ulama Mutaakhirin, dan juga kepada para Ulama yang muktabar yang manteng na sidroe sapat teuk di ateuh permukaan Bumoe Allah sebagai Labang Donya dan Lampu penerang yang masih bercahaya menerangi Ummat dari gelapnya hiruk pikuk berbagai berbagai pemikiran barat dan timur yang menyimpang dari roh Islam.

Yang kami muliakan Guree kamoe Syaikhuna Al-Mukarram Abon, yang kami muliakan Guree kamoe Pengurus RADAR, yang kami muliakan Guree kamoe Abi Neuheun beserta dewan Guru, yang kami muliakan Guree kamoe Pimpinan-pimpinan Dayah cabang Dayah Ruhul Fata Seulimuem, yang kamoe muliakan Dewan Juri yang menjadi hakim pada malam yang berbahagia ini, dan yang kami banggakan kepada seluruh peserta Sayembara yang telah berhadir untuk mengikuti acara sampai selesai nantinya, juga tak lupa penghormatan kami kepada hadirin dan hadirat yang dirahmati Allah SWT.

Hadirin kaumuslimin yang dirahmati Allah SWT…!!!
Allah SWT telah menciptakan kita pada akhir zaman ini sebagai manusia yang termasuk dalam Hamba yang beriman kepada Allah, dilahirkan sebagai Ummat Muslim dalam agama Islam tanpa harus mengkajinya terlebih dahulu, tanpa harus meneliti sudut agama sehingga kita mendapat agama yang sebenarnya yang patut kita anut, Syukur kepada Allah yang telah melahirkan kita dalam Agama Islam, yang Agama Islam ini Rahmatal lil’alamin, semua ciptaan Allah baik makhluk yang dapat dilihat dengan mata, baik itu makhluk hidup, baik itu makhluk yang mengakui Allah sebagai Tuhan atau tidak, yang namun Rahmatnya Islam termasuk bagi mereka. Karena Islam ini Universal. Nah pada kesempatan baik ini saya akan coba mengupas sedikit tentang “ISLAM AGAMA YANG UNIVERSAL”.

Para Jamaah sidang pendengar yang dimuliakan Allah..!!!

AGAMA ISLAM YANG UNIVERSAL, tentunya kita perlu mengetahui Istilah dari Universal, Universal ini berasal dari bahasa Inggris yaitu Univers yang mempunyai arti Alam semesta, Sedangkan Universal di dalam Al-Quran tentunya tidak tertulis dengan tersurat yang namun dengan secara tersirat banyak sekali disebutkan dalam Al-Qur’an yaitu alam semesta, sekalian alam, seluruh alam, langit dan bumi, segala sesuatu dan sebagainya, yang jelas Universal ini mengandung makna yang luas dan menyeluruh, agama Islam yang bisa melewati batas waktu dan ruang, serta konteks budaya bisa berlaku kapanpun, dimanapun dan bagi siapapun.
Berkaitan dengan alam semesta mulai dari hal yang paling kecil sampai sesuatu yang paling besar, Al-Qur’an menerangkan debu-debu yang berterbangan, rintik-rintik hujan di awan, sumut-sumut yang kecil dan laba-laba  sampai kepada langit dan Bumi. Yang tak kalah penting di setiap ayat –ayat yang mengandung alam semesta tersebut disertai dengan anjuranya agar kita mengamati, memahami, berfikir dan memahami ciptaan alam semesta, beserta segala ciptaan Allah yang lainnya, Apakah engkau tidak memikirkannya : Berkatalah Allah Ta’ala : ...


Yang kesemuan itu menunjukkan hubungan Agama dan Alam semesta sangatlah dekat sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an. Dalam hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah telah memahami nilai-nilai Universal yang dikandung makna yang sama, berdasarkan dari hasil mempelajari alam semesta yang sama pula, sekalipun antara para Rasul justru tidak saling bertemu bahkan terpisah selama berabad-abad lamanya akan tetapi mereka saling membenarkan satu dengan yang lainnya.
Para Jamaah sidang pendengar yang dimuliakan Allah..!!!

Tentunya kita dapat memahami isi kandungan dalam Al-Qur’an dengan jelas bahwa setiap Rasul yang menyeru Ummat-Nya pada kali pertama dakwah untuk bertauhid kepada Allah, Beriman kepada Rasul, kepada Kitab dan seterusnya. Dan semua Agama yang mereka bawa walaupun nama Kitabnya berbeda-beda namun agamanya tetap satu yaitu Islam sperti yang kita dapatkan dalam AL-Qur’an, diantaranya seperti :

 وَوَصَّىٰ بِهَآ إِبۡرَٰهِ‍ۧمُ بَنِيهِ وَيَعۡقُوبُ يَٰبَنِيَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ ١٣٢ 
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya´qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam"

Pada hakikatnya Islam yang dibawa oleh Nabi Kita Muhammad SAW, adalah Islam yang berlaku semenjak Nabiyullah Adam hingga sampai akhir zaman. Dan Rasul-Rasul sebelum Nabi Muhammad mulai dari Nabi Adam hingga Nabi Isa merupakan sebagai manzilah wakil daripada Nabi Muhammad SAW.

Para Jamaah sidang pendengar yang dimuliakan Allah..!!!
Kemudian setiap Ummat memiliki syariat yang berbeda-beda menurut Ummat tertentu dai zaman ke zaman, sesuai dengan keadaan, perkembangan waktu masing-masing, akan tetapi Aqidah Tauhid tetap bersifat Universl,.

Ringkasnya adalah Islam menunjukkan kepada tujuan yang satu yaitu bertauhid kepada Allah dengan jalan berbeda-beda yaitu syariat yang berfariasi, dikarenakan Allah yang bersifat Ahkamul Hakimin diserahkan satu syariat kepada satu Ummat  sesuai dengan Ummat itu sendiri.

Untuk Islam, Al-Qur’an dan Nabi Muhammad SAW ini merupakan syariat thariqat dan hakikat yang menjuluki Islam Universal yaitu tanpa mengubah ketentuan Islam bahkan sampai hari Qiamat nanti.
Seluruh Agama hampir membenarkan adanya nilai Universal di alam semesta yang berasal dari Tuhan, misalnya di sebut dalam Universalisme, juga termasuk memulai segala pengajaran agama itu tentang keragaman kebaikan atau etika yang bersifat Universal akan tetapi yang ironisnya keburukan ini hanya berlaku secara persial yaitu sebahagian tidak utuh dan sebahagian jalan.

Contoh sederhana bisa kita saksikan tentang ke-esaan Tuhan dalam bertauhid adalah nilai bersifat Universal bahkan diakui oleh hampir setiap agama, Namun pada sebagian agama itu justru berlaku musyrik yakni menyekutukan Allah, diakui atau tidak itulah fakta yang sudah terjadi. Seperti Yahudi, yang sebagian Yahudi menyakini ketuhanannya ‘Uzir dan sebagiannya yang lain menyakini bahwa para malaikat adalah anak perempuan Allah. Dan seperti Nasara, yang mana mereka menyakini Isa sebagai Tuhan anak dan Maryam sebagai Tuhan Ibu, yang disebut dengan Trinitas Ketuhanan atau dengan kata lain Hakikat tiga dalam satu.

Ajaran islam  mencakup seluruh aspek kehidupan umat manusia yang berlaku di setiap tempat dan juga setiap masa. Islam merupakan agama yang memiliki keseimbangan orientasi hidup. Baik kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat nantinya . 

Universal Islam tertuang dalam akidah, syariah, dan akhlak, antara satu dengan yang lainnya memiliki hubungan  yang saling berkaitan yang nantinya akan  terfokus dan menuju pada keesaan Allah. Ajaran tauhid inilah yang menjadi inti awal dan akhir dari seluruh ajaran Islam.

Di samping itu, Islam merupakan hukum atau undang-undang yaitu syariah yang mengatur tata cara manusia dalam berhubungan dengan Allah yang disebut dengan vertikal dan hubungan antar sesama manusia yang katakan dengan horizontal. Di dalamnya mencakup dua bidang pembahasan, yaitu yang pertama bidang ibadah mahdah yang meliputi tata cara shalat, puasa, zakat, dan haji. Yang Kedua, bidang ibadah ghair mahdah yang meliputi muamalat, munakahat, siyasat, jinayat, dan sebagainya. Sebagai standar dan ukuran dalam pelaksanaannya merujuk pada hukum yang lima yang disebut Ahkamul Khamsah, yaitu, wajib, haram, mubah, mandhub, dan makruh. Penerapan kelima hukum tersebut dalam kehidupan sehari-hari memiliki variasi dan pelaksanaannya bersifat fleksible melalui ijtihad yang disesuaikan dengan perubahan dan perkembangan zaman.

Seluruh ajaran tersebut, baik akidah maupun syariah dan akhlak, bertujuan membebaskan manusia dari berbagai belenggu penyakit mental-spiritual dan stagnasi berpikir, serta mengatur tingkah laku perbuatan manusia secara tertib agar tidak terjerumus ke lembah kehinaan dan keterbelakangan, sehingga tercapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat, ketiga aspek tersebut terlihat mendunia dan universalitas Islam dengan misinya sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia. Sebagaimana rasulullah bersabda;

انما بعثت لاتمم مكارم الاخلاق

artinya ;hanya sanya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak, hadist bersifat keseluruhan islam mengatur akhlak dengan Allah SWT, mengatur akhlaq dengan sesama Islam, mengatur akhlaq muslim dengan non-muslim, bahkan termasuk juga akhlaq antara alam ghaib dan alam sekitarnya.Oleh karena itu benarlah Rasul diutus oleh Allah untuk Rahmatan Lil’alamin, seperti firman allah

 وماأسلنك الا رحمة للعالمين:

Artinya ; padahal tiada kami mengutusmu melainkan sebagai rahmad sekalian alam

Atas dasar itulah, muncul diktum Islam sebagai agama yang sempurna. Kesempurnaannya terlihat dalam ajaran-ajarannya yang bersifat universal dan fleksible yaitu luas dan luwes serta mengharuskan terciptanya keseimbangan hidup antara duniawi dan ukhrawi, jasmani dan rohani. Sebab, kehidupan duniawi yang baik harus dijadikan media untuk mencapai kehidupan rohani yang baik. Sebaliknya, kehidupan rohani yang baik harus dijadikan media untuk memenuhi kehidupan jasmani yang baik, legal, dan halal serta di bawah ridha Allah. Oleh karena itu, Islam merupakan kekuatan hidup yang dinamis, juga merupakan suatu kode yang sesuai dan berdampingan dengan tabiat alam, dan merupakan kode yang meliputi segala aspek kehidupan insani. 

Salah satu ciri yang menonjol dalam konsep Islam adalah adanya prinsip keseimbangan  dan keharmonisan hidup. 

Islam adalah agama lahir dan batin, serta agama dunia dan akhirat. Keharmonisan ini karena Islam sesuai dengan bentuk dan jenis penciptaan alam raya yang menggambarkan keseimbangan, seperti yang diungkapkan Al-Quran dengan istilah Fithrah karena sifat fithrah itu sendiri adalah seimbang atau harmoni. Langit dan bumi adalah ciptaan Allah yang seimbang sehingga dapat terjadi harmoni di alam raya, seperti matahari, bulan, planet-planet yang menjadikan bumi berputar secara teratur dan melahirkan iklim dan cuaca yang seimbang sehingga layak dihuni manusia. 

Berbeda dengan agama lainnya yang memisahkan hidup manusia secara tegas bahwa agama hanya berkaitan dengan masalah penyembahan saja. Islam tidak hanya mengetengahkan urusan individu penganutnya, melainkan juga urusan masyarakat, negara, bahkan hubungan antar bangsa. 

Islam tidak membedakan ras, suku, dan bangsa. Ia diturunkan Allah untuk seluruh manusia dari bangsa dan golongan mana pun. Ajaran Islam mendorong lahirnya umat multiras, etnik, dan golongan, tetapi memiliki satu kebanggaan yang menyatukan semuanya. Ikatan yang memperkokoh kesatuan dirinya adalah tauhid. 

Umat Islam bukanlah kelompok yang tertutup atau ekslusif, tetapi kelompok yang sangat terbuka terhadap pihak lain bahkan terhadap perubahan-perubahan yang datang dari luar sepanjang sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. Ajaran Islam sangat adaptif terhadap budaya masyarakat, bahkan pada waktu tertentu dapat mengadopsi nilai-nilai budaya sebagai bagian dari ajaran Islam. Dengan demikian, umat Islam merupakan masyarakat yang terbuka dan dinamis serta selalu berorientasi pada masa depan yang lebih baik tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar yang menjadi dasar pijakannya. 

Para Hadirin Sidang Pendengar yang dirahmati Allah SWT.

Oleh karena itu, Islam Agama Universal ini mencakup seluruh aspek kehiduan di alam semesta ini dan memberi yang terbaik bagi makhluk yang bernawung di alam jagat raya. Islam bukan Agama yang melarang hak – hak makhluk namun member hak-hak yang patut dan meluas. Hanya ini yang dapat saya sampaikan, 

Billahi Taufiq Walhidayah, Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.