Sabtu, 28 April 2018

PEMBAGIAN KAMBING (Kisah Abu Nawas)

Suatu hari datanglah tiga orang dari desa menghadap Baginda Raja Harun Ar -  Rasyid di istana. Mereka datan untuk mencari pembenaran pada masalah yang mereka hadapi bersama. Begitu sampai di istana, mereka langsung menghadap baginda yang ketika itu sedang bersama pembesar-pembesar kerajaan. Salah satu dari mereka berkata,

"Ampun beribu ampun tuanku !! Kedatangan kami kesini tidak lain hanyalah untuk meminta penyelesaian tentang persoalan yang sedang melilit kami bertiga." Kata salas seorang dari mereka yang bernama Ahmad.

"Baiklah, ceritakan apa persoalan kalian?" Tanya baginda.

"Begini baginda, saya, Ahmad, mempunyai dua ekor kambing betina, Zulfikar mempunyai seekor kambing jantan, sedangkan Zubair tidak mempunyai kambing. Karena itulah Zubair yang setiap hari harus bekerja menggembalakan kambing. Apabila ketiga kambing itu beranak pinak, maka pembagian keuntungannya juga telah kami sepakati, yakni saya mendapat separuh dari jumlah kambing, Zulfikar memperoleh sepertiga dari jumlah kambing, sedangkan Zubair yang menggembala dan merawat yang mendapat bagian seperdelapannya." Jelas Ahmad.

"Lantas apakah kambing itu sekarang telah beranak-pinak?" Tanya Baginda.

"Benar baginda, ketiga kambing itu sekarang sudah berjumlah menjadi 23 ekor. Karena itu, kami sekarang ingin membaginya sesuai dengan kesepakatan kami dulu. Tapi ternyata kami kesulitan untuk membaginya. Karena itulah kami ke sini ingin memohon pertolongan baginda." Terang Ahmad.

Membagi 23 ekor kambing sesuai perjanjian tentu tidak mudah. Bayangkan, bila Ahmad memperoleh pembagian separuh dari kambing-kambing itu, maka Ahmad sebenarnya mendapat bagian sebelas ekor lebih setengah kambing. Sedangkan Zulfikar memperoleh pembagian sepertiga seharusnya mendapatkan tujuh ekor lebih dua per tiga kambing. Sementara Zubair mendapatkan seperdelapannya yang berarti dua ekor kambing lebih tujuh per delapan kambing.

Baginda raja tampaknya berusaha berpikir keras untuk memecahkan persoalan tersebut. Bahkan para pejabat yang hadir di tempat tersebut juga tak sanggup memecahkan pasalah tersebut. Karena orang yang hadir di tempat tersebut tak ada yang bisa memecahkan masalah itu, akhirnya baginda terpikir untuk mengundang Abu Nawas dengan kecerdasannya menyelesaikan banyak persoalan.

Atas perintah raja, Sampailah Abu Nawas di istana. Bagida kemudian memerintahkan Ahmad untuk menceritakan semua persoalan rumit yang mereka hadapi kepada Abu Nawas.

"Wah..., itu masalah kecil, baginda. Insya Allah saya bisa membantu mencarikan jalan keluarnya!!" Kata Abu Nawas.

"Tolong bawakan kambing itu masuk semuanya!" Pinta Abu Nawas.

Setelah ke 23 ekor kambing tersebut dituntun masuk istana, Abu Nawas lalu menghitung kembali jumlah kambing tersebut. Sesudah kambing itu dihitung dan benar jumlahnya 23, Abu Nawas mulai berpikir keras mencari solusi dari masalah yang cukup rumit tersebut. Tidak lama kemudian Abu Nawas kembali berkata,

"Izinkan saya meminjam kambing baginda, seekor saja!"Pinta Abu Nawas.

"Nah, sekarang saatnya saya akan membagi kambing tersebut sesuai dengan porsi kalian saat perjanjian!" Kata Abu Nawas setelah menambahkan sekor kambing milik baginda raja

"Ahmad yang berhak memperoleh separuh kambing, maka boleh mengambil 12 ekor. Sedangkan engkau Zulfikar yang memperoleh bagian sepertiganya, maka boleh mengambil delapan ekor!" Perintah Abu Nawas.

Terakhir Zubair yang memperoleh bagian seperdelapannya, maka engkau berhak mengambil bagian 3 ekor kambing. Sisa satu, karena saya tadi meminjam satu ekor kambing milik baginda, maka ini saya kembalikan lagi kambing tersebut." Kata Abu Nawas

Masing-masing telah mendapatkan bagiannya. Semua merasa puas atas bantuan Abu Nawas, mereka pun berterima kasih dan kembali ke ke rumah masing-masing.Tidak lupa baginda pun turut berterimakasih Kepada Abu Nawas atas bantuan Abu Nawas menyelesaikan persoaalan rakyatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar