Kamis, 11 Desember 2014

SEBUAH AMAL YANG AKAN DITERIMA




Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an yang artinya :

"Padahal mereka (ahli kitab) tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) Agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah Agama yang lurus." (Al-Bayyinah : 5).

Dari ayat diatas dapat kita pahami bahwa Allah menegaskan tentang pentingnya ikhlas dalam segala amalan. Memurnikan segala ibadah semata-mata karena Allah adalah merupakan salah satu syarat diterimanya suatu amalan. Pemurnian ibadah tersebut terlihat dari niat seseorang ketika menjalankan sebuah ibadah. Termasuk dalam makna ibadah adalah segala aktivitas yang dimaksudkan untuk mencari pahala di sisi Allah.

Rasulullah bersabda : "Amalan-amalan itu hanya tergantung pada niatnya, dan setiap orang hanyalah mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan." (HR. Bukhari dan Muslim).

Sesungguhnya suatu amalan jika dilakukan dengan ikhlas? Namun tidak benar maka akan tertolak. Jika dilakukan dengan benar namun tidak ikhlas maka juga akan ditolak. Ikhlas jika dilakukan hanya karena Allah dan benar jika dilakukan sesuai ajaran Rasulullah SAW.


Kita semua tentu masih ingat sebuah Hadist sahih (HR. Muslim) yang menerangkan tiga orang yang nantinya akan masuk pertama kali ke dalam Neraka, yang diseret dengan muka tertelungkup, kemudian dilemparkan ke dalam Neraka. Mereka adalah para Mujahid yang mencari tanda jasa, orang Alim ahli Al-Qur'an yang mencari popularitas, dan dermawan yang mencari ketenaran.

Oleh karena itu, para Ulama Salaf mengajari kita untuk melontarkan dua pertanyaan kepada diri sendiri sebelum mengerjakan sesuatu. Pertama, Mengapa, artinya kenapa kita mengerjakan hal tersebut, apa tujuannya?. Kedua, bagaimana, artinya bagaimana cara kita melaksanakannya?. Sudahkah sesuai dengan Sunnah Rasulullah?.

Dua pertanyaan inilah yang seharusnya selalu kita hadirkan dalam setiap pekerjaan kita sehingga ia tidak sia-sia, sebagaimana Allah berfirman yang artinya :

"Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan." (Al-Furqan : 23 ).



Diantara tanda-tanda orang yang tidak ikhlas menurut Imam Ali Karamallahu Wajhah adalah malas beramal ketika sendirian, giat beramal ketika sedang banyak orang, dan terakhir menambah amalnya ketika dipuji dan mengurangi nya ketika dicela. Oleh karena itu, sudah seharusnya dalam beramal kita merasa telah sempurna dalam menjalankan tugas sebagai hamba Allah.

Semoga amal ibadah kita yang kita kerjakan dengan tulus ikhlas, disertai niat yang suci, dan sesuai dengan Ahli Sunnah Waljama'ah diterima oleh Allah yang maha Kuasa. Aamiin