Sabtu, 27 Desember 2014

SIKSAAN BAGI ORANG YANG TIDAK MEMBERI ZAKAT



Assalamu'alaikum Wr. Wb

Salam mulia kepada sahabatku yang dirahmati Allah SWT, semoga pada kesempatan kali ini masih diberi umur berkah dalam 'ibadah dan rizki yang halal.


Pada kesempat kali ini kami coba uraikan sedikit tentang SIKSAAN ORANG YANG TIDAK MENUNAIKAN ZAKAT, dimana nantinya ada kekeliruan dalam penulisan mohon diperbaiki dan semoga menjadi bahan renungan kita dalam mengelola harta yang dititipkan oleh Allah kepada kita hanya buat sementara.


Sahabatku calon penghuni surga semua...

Allah SWT telah berfiman yang artinya: "Dan dirikan olehmu akan Shalat dan tunaikan olemu akan zakat". 
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah telah mewajibkan kepada kita Shalat dan Zakat, jadi pada kesempatan kali ini kita membahas tentang zakat, sebagai mana kita tahu bahwa Allah akan menyertakan kepada hamba tiga perkara dengan tiga perkara maka sungguh tidak akan diterima oleh Allah salah satu daripada keduanya melainkan beserta keduanya: yang pertama, tiada diterima oleh Allah Shalat seseorang melainkan ia memberi zakat, yang kedua, tiada diterima saksi bagi Allah Ta'ala melainkan ia berbuat baik kepada kedua orang tuanya, dan yang ketiga, tiada diterima menuruti perkataan Allah melainkan menuruti perkataan Rasul-Nya. Dalam kesertaan tiga perkara ini perlu kita ambil point bahwa Allah Ta'ala tidak akan menerima Shalat seorang hamba kecuali hamba tersebut sudah menunaikan zakatnya, dari semenjak sudah ditaqlifkan hukum wajib mengerjakan Shalat kita lakukan Shalat sampai mati namun shalat itu tidak akan diterima bila tidak kita tunaikan zakat, jadi beruntung sangat bagi orang-orang yang sudah menunaikan zakat tatkala hartanya sudah sampai nisab (emas dua puluh misqal) untuk menunaikan zakat (setengah misqal).


Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa sudah memiliki nisab padahal ia tiada menunaikan zakat maka pada hari kiamat akan didatangi oleh beberapa ular yang matanya seperti api yang menyala-menyala, giginya dari besi kemudiak ular itu menggigit dari belakang orang tersebut dan ular itu berkata 'berikan olehmu akan kami tanganmu yang kikir itu' lalu orang itu pun lari terbirit-birit, dan ular juga terus menerus mengejarnya maka ular itu pun menggigit tangan orang yang kikir itu sampai tinggal tulang saja, kemudian Allah Ta'ala mengembalikan tangannya seperti semula, demikianlah terus menerus hingga dihadapkan kepada Allah Ta'ala, maka Allah menyuruh ia masuk neraka bersama dengan ular tersebut."


Rasulullah juga menggambarkan akan siksaan bagi orang yang mempunyai binatang ternak yang menjadi kewajiban zakat akan tetapi orang itu tidak menunaikan zakatnya, ini sabda-Nya : "Tiada daripada seorang yang memiliki nisab daripada kambing, lembu, dan unta padahal ia tidak memberi zakatnya kecuali semua binatang tersebut datang pada hari kiamat dengan bertanduk dari tanduk api neraka maka binatang-binatang itu menanduk orang yang tidak memberi zakat tersebut hingga jatuh ia kedalam neraka."  

Semua binatang milik orang yang tidak memberi zakat akan berubah di hari kiamat menjadi binatang yang ganas dan tanduknya menjelma menjadi tanduk api neraka kemudian binatang itu pun menanduk orang tersebut dengan sangat keras hingga jatuh kedalam neraka, ini siksaan bagi yang mempunyai harta berupa binatang namun ketika sudah mencukupi zakat malah ia kikir dan tidak mau menunaikan zakatnya.


Sungguh mulianya orang-orang yang pemurah dan mau memberi zakat dari hartanya kepada orang yang berhak menerima zakat tersebut, Rasulullah menjelaskan tentang orang-orang yang sudah menunaikan zakatnya dan orang-orang yang tidak menunaikan zakatnya akan ditulis namanya langit, didalam arti Sabda-nya: "Barang siapa menunaikan zakat secara sempurna dari hartanya maka dinamai orang tersebut pada langit pertama 'Kariman' dan pada langit yang kedua 'Jawadan' dan pada langit yang ketiga 'Muthi'an' dan pada langit yang keempat 'Barran' dan pada langit kelima 'Maqbulan' dan pada langit yang keenam 'Mahfudhan' dan pada langit yang ketujuh 'Maghfuran zunubuhu'. Dan barang siapa tidak menunaikan zakat dari hartanya maka dinamai orang tersebut pada langit pertama 'Bakhilan' dan pada langit kedua 'Laghiyan' dan pada langit yang ketiga 'Milkan' dan pada langit kempat 'Mughtanan' dan pada langit yang kelima 'Ashiyan' dan pada langit keenam 'Manzu'al barakati la yuhfadhu ma luhu fi barrin wa la fi bahrin' dan pada langit ketujuh 'Mathrudan' sembahyangnya tiada diterima oleh Allah SWT."

Wahai sahabatku yang dimuliakan Allah SWT, 

Sebagai hamba yang ta'at kepada pencipta yaitu Allah Ta'ala maka mari kita tunaikan kewajiban kita agar senantiasa Allah selalu memberi rahmat dan 'inayah-Nya kepada kita semua, dengan sudah mempunyai harta yang memang sudah mencukupi sebagai kewajiban zakat maka marilah kita salurkan kepada yang berhak, karena harta yang kita miliki di dunia ini bukan seutuhnya milik kita, namun harta kita itu juga milik fakir, miskin, inbu sabil, anak yatim, fi sabilillah, muallaf, gharim, dan amil....jika dikaji dengan hati nurani kita sendiri harta hanya titipan Allah buat kebutuhan hidup sementara ternyata ketika kita mati atau kembali kepangkuan Ilahi harta itu pasti menjadi bahan rebutan bagi anak-anak kita yang terkadang menjadi bala buat kita didalam kubur nantinya.


Semoga kita mampu menunaikan kewajiban sebagai hamba yang telah diperintahkan oleh Allah dan hendaknya kita ditempatkan di dalam surga Jannatun Na'im..aamiin